One-sided Love
Main Casts:
IKON's JUNHOE
LOVELYZ's SUJEONG
Supporting Casts:
BTS's Jungkook
BTS’s Taehyung
Length: Oneshot // Genre: Romance // Rating: PG-15
a fanfiction by DNS/djung.
***
Ternyata benar, yang namanya cinta itu tidak harus diutarakan dan cinta yang sesungguhnya adalah ketika aku melihat orang yang aku cintai bahagia... meskipun dengan orang lain.
***
BRUK.
“Ah maaf-maaf, aku melamun!”
Buku-buku bertumpuk yang tadinya ada ditangannya berjatuhan saat gadis itu tak sengaja bertabrakkan dengan laki-laki dengan tampang jutek.
“Lain kali hati-hati.” Ujar Junhoe dengan tatapan sinis namun membantu membereskan buku-buku yang berserakan. Sujeong, gadis cantik itu juga langsung membereskan buku-buku yang ia jatuhkan tadi.
Lalu tak sengaja tangan mereka bersentuhan. Junhoe langsung menyingkirkan tangannya.
Memangnya ini drama atau film?
Junhoe langsung memberikan buku-buku yang sudah dibereskannya pada Sujeong.
Sujeong langsung tersenyum.
“Terimakasih”
“Ya” Ujar Junhoe seperlunya.
Melihat wajah Junhoe yang jutek itu, tak mengurungkan niat Sujeong untuk tetap tersenyum pada Junhoe.
“Kalau begitu aku ke kelasku dulu” Pamit Sujeong.
“Dari dulu kau tidak pernah berubah, tetap ceroboh” Ujar Junhoe membuat Sujeong kembali menoleh.
“Kau bilang apa tadi?”
“Tidak”
Sujeong tampak bingung namun kembali berjalan meninggalkan Junhoe.
Tiba-tiba Jungkook, teman Junhoe yang terkenal sebagai playboy di sekolah ini menghampiri Junhoe.
“Goo Junhoe, kau tau siapa yang baru saja kau ajak bicara tadi?” Ujar Jungkook dengan mata berbinar-binar.
“Memangnya siapa dia?”
“Kau tidak tahu? Goo Junhoe, kau ini seharusnya up to date sedikit dong! Dia itu yang kemarin mendapat predikat Queen masa orientasi sekolah kita, karena ia berbakat dan kau lihat wajahnya? Seperti bidadari...”
“Cih. Menggelikan, aku baru tahu saat masa orientasi siswa di sekolah kita ada perlombaan queen atau apalah itu. Kampungan”
Jungkook hanya geleng-geleng kepala.
“Lihat saja Goo Junhoe, kau pasti akan menyesal menjelek-jelekkannya. Kau pasti akan menyukainya”
“Omong kosong” Lagi-lagi Junhoe tidak peduli.
***
IKON's JUNHOE
LOVELYZ's SUJEONG
Supporting Casts:
BTS's Jungkook
BTS’s Taehyung
Length: Oneshot // Genre: Romance // Rating: PG-15
a fanfiction by DNS/djung.
***
Ternyata benar, yang namanya cinta itu tidak harus diutarakan dan cinta yang sesungguhnya adalah ketika aku melihat orang yang aku cintai bahagia... meskipun dengan orang lain.
***
BRUK.
“Ah maaf-maaf, aku melamun!”
Buku-buku bertumpuk yang tadinya ada ditangannya berjatuhan saat gadis itu tak sengaja bertabrakkan dengan laki-laki dengan tampang jutek.
“Lain kali hati-hati.” Ujar Junhoe dengan tatapan sinis namun membantu membereskan buku-buku yang berserakan. Sujeong, gadis cantik itu juga langsung membereskan buku-buku yang ia jatuhkan tadi.
Lalu tak sengaja tangan mereka bersentuhan. Junhoe langsung menyingkirkan tangannya.
Memangnya ini drama atau film?
Junhoe langsung memberikan buku-buku yang sudah dibereskannya pada Sujeong.
Sujeong langsung tersenyum.
“Terimakasih”
“Ya” Ujar Junhoe seperlunya.
Melihat wajah Junhoe yang jutek itu, tak mengurungkan niat Sujeong untuk tetap tersenyum pada Junhoe.
“Kalau begitu aku ke kelasku dulu” Pamit Sujeong.
“Dari dulu kau tidak pernah berubah, tetap ceroboh” Ujar Junhoe membuat Sujeong kembali menoleh.
“Kau bilang apa tadi?”
“Tidak”
Sujeong tampak bingung namun kembali berjalan meninggalkan Junhoe.
Tiba-tiba Jungkook, teman Junhoe yang terkenal sebagai playboy di sekolah ini menghampiri Junhoe.
“Goo Junhoe, kau tau siapa yang baru saja kau ajak bicara tadi?” Ujar Jungkook dengan mata berbinar-binar.
“Memangnya siapa dia?”
“Kau tidak tahu? Goo Junhoe, kau ini seharusnya up to date sedikit dong! Dia itu yang kemarin mendapat predikat Queen masa orientasi sekolah kita, karena ia berbakat dan kau lihat wajahnya? Seperti bidadari...”
“Cih. Menggelikan, aku baru tahu saat masa orientasi siswa di sekolah kita ada perlombaan queen atau apalah itu. Kampungan”
Jungkook hanya geleng-geleng kepala.
“Lihat saja Goo Junhoe, kau pasti akan menyesal menjelek-jelekkannya. Kau pasti akan menyukainya”
“Omong kosong” Lagi-lagi Junhoe tidak peduli.
***
Sekolah sudah sepi. Semua murid sudah pulang ke rumahnya masing-masing atau bahkan sudah beristirahat di tempat tidur mereka yang empuk atau makan-makanan enak yang sudah disiapkan Ibu mereka. Tapi tidak dengan Junhoe.
“Sial hujan!”
Junhoe tidak suka hujan bukan karena ia punya kenangan pahit akan hujan, hanya saja ia tidak suka dengan hujan karena ia akan sulit beraktivitas dan itu sangat mengganggu. Yaaa Junhoe memang tipikal orang yang mudah membenci hal-hal yang seharusnya tidak dibenci.
Di depan gerbang, Junhoe melihat Sujeong sedang berteduh. Junhoe kemudian membongkar tasnya dan menemukan sebuah payung. Ini pasti dimasukkan Ibuku.
Junhoe menghampiri Sujeong dan tanpa bicara menyodorkan payung lipatnya pada Sujeong.
“Kau yang tadi itu ya?” Tanya Sujeong.
“Ambil saja payung ini. Rumahku dekat jadi lebih baik kau saja yang pakai payung ini karena rumahmu jauh dan ini sudah sore”
Junhoe lalu langsung pergi menjauh dari Sujeong yang masih terdiam bingung.
“Darimana dia tau kalau rumahku jauh?”
***
Hari ini hari Minggu. Jelas sekolah libur, Junhoe masih tidur-tiduran di kamarnya sambil menggonta-ganti channel tv yang baginya semuanya membosankan.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Jeon Jungkook, playboy itu datang dengan wajah berseri-seri.
“Mau apa kau ke rumahku?” Ujar Junhoe seperti biasa dengan wajah jutek.
“Astaga Goo Junhoe, hari libur, hari yang istimewa ini kau hanya menghabiskan waktumu dengan tidur-tiduran di kamar? Kau benar-benar menyedihkan”
Jungkook sudah biasa menceramahi Junhoe, namun Junhoe malah memasang earphone-nya. Muak mendengar ceramah Jungkook dipagi hari.
“Ya! Ya! Ya! Goo Junhoe! Ayo kita ke Lotte Mart!” Jungkook langsung menarik earphone dari telinga Junhoe.
“Lotte Mart your butt”
Tadinya Jungkook sudah mau menyerah, namun tiba-tiba Ibu Junhoe masuk.
“Junhoe-ya, Jungkook sudah menjemputmu. Kau harus menghargai ajakannya, lagipula hari ini kau tidak ada acara apa-apa bukan? Sudahlah, temani Jungkook. Bukankah anak muda seperti kalian butuh rekreasi?”
Junhoe menghela nafas.
Hari ini pasti akan sangat melelahkan.
***
Di Lotte Mart, Junhoe benar-benar malas. Ia berjalan dengan menyeret kakinya yang terasa berat. Melihat anak-anak dengan wajah senang yang menaikki berbagai wahana malah membuat suasana hatinya makin buruk.
“Kampungan” Ujar Junhoe. Junhoe benar-benar dalam badmood mode. Ya setiap hari ia memang memasang badmood mode.
Dari tadi ia sudah menaikki berbagai wahana dengan Jungkook, baik dari yang ekstrim sampai yang kekanak-kanakkan seperti merry go round.
“Jungkook. Aku lapar, aku mau cari makanan saja”
“Payah! Yasudah sana cari makanan, aku mau cari wanita saja. Kita pisah arah saja”
“Cih”
Jungkook pun mulai hunting wanita-wanita cantik sedangkan Junhoe mencari apa saja yang bisa ia makan.
Mata Junhoe langsung menangkap kios makanan dengan cepat. Ia langsung menghampiri kios hotdog tersebut dan... mengantri. Junhoe benar-benar tidak suka mengantri, siapa yang suka sih?
Antrian lama-lama tinggal sedikit. Kini hanya satu wanita didepannya yang tampak kebingungan mencari-cari dompet di tasnya.
“Loh dompetku kemana ya? Astaga kenapa bisa hilang?”
Junhoe menatap gadis itu. Ternyata gadis itu Sujeong.
“Aku beli hotdog satu ditambah hotdog gadis itu. Jadi dua kan? Berapa?” Ujar Junhoe pada penjaga kios hotdog kemudian langsung membayar hotdognya dan hotdog Sujeong.
“Eh ternyata kau yang membantuku membereskan buku dan memberiku payung ya? Oh ya payungnya—“
Belum juga Sujeong selesai bicara, Junhoe sudah memotongnya.
“Payung itu untukmu. Bawa saja setiap hari, hujan kan datangnya tidak ada yang tau”
Sujeong tersenyum.
“Kau ini orangnya baik ya, pasti kau sangat suka membantu orang lain”
Junhoe tidak peduli dengan pujian itu.
“Kali ini kau membantuku lagi, terimakasih ya. Oh ya aku Ryu Sujeong, kau?” Kata Sujeong sambil mengulurkan tangannya.
Junhoe menjabat tangan tersebut.
“Goo Junhoe”
“Ah Junhoe. Sekali lagi terima kasih ya”
“Kau bisa pulang tidak? Dompetmu hilang kan?”
“Sebenarnya itu yang sedang kupikirkan...” Ucap Sujeong bingung. Junhoe langsung menyerahkan uang pada Sujeong.
“Pakai uangku saja dulu, cukup kan ongkosnya untuk ke rumahmu?”
“Astaga terima kasih, kau benar-benar baik, Junhoe”
Junhoe tak menjawab. Seketika suasana menjadi hening.
“Oh ya, soal rumahku... Bagaimana kau bisa tau kalau rumahku jauh?”
“Kita pernah bertemu” Ujar Junhoe singkat.
“Benarkah? Kapan?” Ujar Sujeong penasaran. Junhoe menghela nafas.
“Sudah lama sekali, waktu aku sedang bermain di taman dekat rumahmu”
“Kapan itu?”
“Saat kita masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Waktu itu orangtuaku sedang berkunjung ke rumah kerabat kami yang rumahnya dekat rumahmu, aku ditinggalkan di taman agar tidak bosan. Lalu disitu aku bertemu denganmu yang sedang berlari-larian lalu terjatuh dan kehilangan uang receh yang kau kantongi saat itu. Ya begitulah pertemuan kita” Ujar Junhoe dengan nada datar.
“Oh jadi kau anak laki-laki yang membantuku waktu itu? Ternyata dulu juga kau yang membantuku di saat-saat konyol seperti ini. Terimakasih Junhoe” Ujar Sujeong tersenyum.
Junhoe hanya terdiam menatap senyuman Sujeong.
***
“Goo Junhoe!” Teriak Jungkook mengagetkan Junhoe. Junhoe memutarbola matanya.
“Apa?”
“Kemarin aku lihat kau tengah bercakap-cakap dengan asyiknya dengan Sujeong!” Ucap Jungkook antusias.
“Lalu?”
“Benar kan dugaanku, kau pasti menyukainya! Kenapa kau tidak cerita padaku kalau saat ini kau sudah membuka hati pada gadis cantik itu? Wah ini suatu kemajuan, aku sempat mengira kau gay karena kau tidak begitu peduli dengan gadis-gadis cantik” Ujar Jungkook sambil tertawa.
“Siapa bilang aku suka padanya? Menggelikan. Kau kira hidupku ini seperti drama atau film? Menjalani kisah-kasih di sekolah?”
Tiba-tiba Jungkook melihat sesuatu yang mengejutkan dan menepuk-nepuk tangan Junhoe.
“J-junhoe-ya!”
“Apa?” Ujar Junhoe malas.
“Kau lihat itu siapa?” Jungkook menunjuk seorang gadis cantik yang tengah mengambil selca bersama dengan seorang laki-laki. Mereka berfoto dengan jarak yang dekat.
Junhoe melihat gadis itu lebih jeli. Itu Sujeong.
“Wah ternyata Sujeong berpacaran dengan kakak kelas beken yang namanya Kim Taehyung itu ya. Astaga gadis populer berpacaran dengan pria populer, mereka benar-benar serasi ya” Ujar Jungkook.
Junhoe tersenyum.
Ternyata benar, yang namanya cinta itu tidak harus diutarakan dan cinta yang sesungguhnya adalah ketika aku melihat orang yang aku cintai bahagia... meskipun dengan orang lain.
END
P.S: KASIAN JUNHOE SAYANG SINI SAMA AUTHORNYA AJA (lah ini kenapa gila sendiri)
“Sial hujan!”
Junhoe tidak suka hujan bukan karena ia punya kenangan pahit akan hujan, hanya saja ia tidak suka dengan hujan karena ia akan sulit beraktivitas dan itu sangat mengganggu. Yaaa Junhoe memang tipikal orang yang mudah membenci hal-hal yang seharusnya tidak dibenci.
Di depan gerbang, Junhoe melihat Sujeong sedang berteduh. Junhoe kemudian membongkar tasnya dan menemukan sebuah payung. Ini pasti dimasukkan Ibuku.
Junhoe menghampiri Sujeong dan tanpa bicara menyodorkan payung lipatnya pada Sujeong.
“Kau yang tadi itu ya?” Tanya Sujeong.
“Ambil saja payung ini. Rumahku dekat jadi lebih baik kau saja yang pakai payung ini karena rumahmu jauh dan ini sudah sore”
Junhoe lalu langsung pergi menjauh dari Sujeong yang masih terdiam bingung.
“Darimana dia tau kalau rumahku jauh?”
***
Hari ini hari Minggu. Jelas sekolah libur, Junhoe masih tidur-tiduran di kamarnya sambil menggonta-ganti channel tv yang baginya semuanya membosankan.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Jeon Jungkook, playboy itu datang dengan wajah berseri-seri.
“Mau apa kau ke rumahku?” Ujar Junhoe seperti biasa dengan wajah jutek.
“Astaga Goo Junhoe, hari libur, hari yang istimewa ini kau hanya menghabiskan waktumu dengan tidur-tiduran di kamar? Kau benar-benar menyedihkan”
Jungkook sudah biasa menceramahi Junhoe, namun Junhoe malah memasang earphone-nya. Muak mendengar ceramah Jungkook dipagi hari.
“Ya! Ya! Ya! Goo Junhoe! Ayo kita ke Lotte Mart!” Jungkook langsung menarik earphone dari telinga Junhoe.
“Lotte Mart your butt”
Tadinya Jungkook sudah mau menyerah, namun tiba-tiba Ibu Junhoe masuk.
“Junhoe-ya, Jungkook sudah menjemputmu. Kau harus menghargai ajakannya, lagipula hari ini kau tidak ada acara apa-apa bukan? Sudahlah, temani Jungkook. Bukankah anak muda seperti kalian butuh rekreasi?”
Junhoe menghela nafas.
Hari ini pasti akan sangat melelahkan.
***
Di Lotte Mart, Junhoe benar-benar malas. Ia berjalan dengan menyeret kakinya yang terasa berat. Melihat anak-anak dengan wajah senang yang menaikki berbagai wahana malah membuat suasana hatinya makin buruk.
“Kampungan” Ujar Junhoe. Junhoe benar-benar dalam badmood mode. Ya setiap hari ia memang memasang badmood mode.
Dari tadi ia sudah menaikki berbagai wahana dengan Jungkook, baik dari yang ekstrim sampai yang kekanak-kanakkan seperti merry go round.
“Jungkook. Aku lapar, aku mau cari makanan saja”
“Payah! Yasudah sana cari makanan, aku mau cari wanita saja. Kita pisah arah saja”
“Cih”
Jungkook pun mulai hunting wanita-wanita cantik sedangkan Junhoe mencari apa saja yang bisa ia makan.
Mata Junhoe langsung menangkap kios makanan dengan cepat. Ia langsung menghampiri kios hotdog tersebut dan... mengantri. Junhoe benar-benar tidak suka mengantri, siapa yang suka sih?
Antrian lama-lama tinggal sedikit. Kini hanya satu wanita didepannya yang tampak kebingungan mencari-cari dompet di tasnya.
“Loh dompetku kemana ya? Astaga kenapa bisa hilang?”
Junhoe menatap gadis itu. Ternyata gadis itu Sujeong.
“Aku beli hotdog satu ditambah hotdog gadis itu. Jadi dua kan? Berapa?” Ujar Junhoe pada penjaga kios hotdog kemudian langsung membayar hotdognya dan hotdog Sujeong.
“Eh ternyata kau yang membantuku membereskan buku dan memberiku payung ya? Oh ya payungnya—“
Belum juga Sujeong selesai bicara, Junhoe sudah memotongnya.
“Payung itu untukmu. Bawa saja setiap hari, hujan kan datangnya tidak ada yang tau”
Sujeong tersenyum.
“Kau ini orangnya baik ya, pasti kau sangat suka membantu orang lain”
Junhoe tidak peduli dengan pujian itu.
“Kali ini kau membantuku lagi, terimakasih ya. Oh ya aku Ryu Sujeong, kau?” Kata Sujeong sambil mengulurkan tangannya.
Junhoe menjabat tangan tersebut.
“Goo Junhoe”
“Ah Junhoe. Sekali lagi terima kasih ya”
“Kau bisa pulang tidak? Dompetmu hilang kan?”
“Sebenarnya itu yang sedang kupikirkan...” Ucap Sujeong bingung. Junhoe langsung menyerahkan uang pada Sujeong.
“Pakai uangku saja dulu, cukup kan ongkosnya untuk ke rumahmu?”
“Astaga terima kasih, kau benar-benar baik, Junhoe”
Junhoe tak menjawab. Seketika suasana menjadi hening.
“Oh ya, soal rumahku... Bagaimana kau bisa tau kalau rumahku jauh?”
“Kita pernah bertemu” Ujar Junhoe singkat.
“Benarkah? Kapan?” Ujar Sujeong penasaran. Junhoe menghela nafas.
“Sudah lama sekali, waktu aku sedang bermain di taman dekat rumahmu”
“Kapan itu?”
“Saat kita masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Waktu itu orangtuaku sedang berkunjung ke rumah kerabat kami yang rumahnya dekat rumahmu, aku ditinggalkan di taman agar tidak bosan. Lalu disitu aku bertemu denganmu yang sedang berlari-larian lalu terjatuh dan kehilangan uang receh yang kau kantongi saat itu. Ya begitulah pertemuan kita” Ujar Junhoe dengan nada datar.
“Oh jadi kau anak laki-laki yang membantuku waktu itu? Ternyata dulu juga kau yang membantuku di saat-saat konyol seperti ini. Terimakasih Junhoe” Ujar Sujeong tersenyum.
Junhoe hanya terdiam menatap senyuman Sujeong.
***
“Goo Junhoe!” Teriak Jungkook mengagetkan Junhoe. Junhoe memutarbola matanya.
“Apa?”
“Kemarin aku lihat kau tengah bercakap-cakap dengan asyiknya dengan Sujeong!” Ucap Jungkook antusias.
“Lalu?”
“Benar kan dugaanku, kau pasti menyukainya! Kenapa kau tidak cerita padaku kalau saat ini kau sudah membuka hati pada gadis cantik itu? Wah ini suatu kemajuan, aku sempat mengira kau gay karena kau tidak begitu peduli dengan gadis-gadis cantik” Ujar Jungkook sambil tertawa.
“Siapa bilang aku suka padanya? Menggelikan. Kau kira hidupku ini seperti drama atau film? Menjalani kisah-kasih di sekolah?”
Tiba-tiba Jungkook melihat sesuatu yang mengejutkan dan menepuk-nepuk tangan Junhoe.
“J-junhoe-ya!”
“Apa?” Ujar Junhoe malas.
“Kau lihat itu siapa?” Jungkook menunjuk seorang gadis cantik yang tengah mengambil selca bersama dengan seorang laki-laki. Mereka berfoto dengan jarak yang dekat.
Junhoe melihat gadis itu lebih jeli. Itu Sujeong.
“Wah ternyata Sujeong berpacaran dengan kakak kelas beken yang namanya Kim Taehyung itu ya. Astaga gadis populer berpacaran dengan pria populer, mereka benar-benar serasi ya” Ujar Jungkook.
Junhoe tersenyum.
Ternyata benar, yang namanya cinta itu tidak harus diutarakan dan cinta yang sesungguhnya adalah ketika aku melihat orang yang aku cintai bahagia... meskipun dengan orang lain.
END
P.S: KASIAN JUNHOE SAYANG SINI SAMA AUTHORNYA AJA (lah ini kenapa gila sendiri)